Hipnotis adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari pengaruh sugesti terhadap pikiran manusia. Dalam literatur barat, hipnotis disebut "hypnosis" atau "hypnotism" yang berasal kata "hypnos", nama dewa tidur dalam mitologi Yunani Kuno. Dulu ilmu hipnotis tidak ada namanya, sampai pada tahun 1940-an seorang dokter inggris, James Braid, memberi nama "hypnotism" karena ia mengira kondisi trance itu sama dengan tidur. Namun akhirnya James Braid menyadari bahwa kondisi trance tidak sama dengan tidur. Seorang yang mengalami trance masih sadar dan masih mendengar seperti biasa yang mana hal itu tidak terjadi ketika seseorang tidur. Untuk itu, James Braid mencoba mengganti nama hypnotism menjadi monoideaism yang artinya suatu kondisi dimana seseorang sangat fokus pada suatu ide sehingga mengabaikan sekitarnya. Namun karena nama hypnotism terlanjur populer, maka istilah monoideaism menjadi tidak terkenal. Jadi, sebenarnya hypnosis atau hypnotism adalah nama yang kurang tepat untuk ilmu ini.
Hypnosis bukanlah magic atau sihir, karena hypnosis merupakan kondisi yang terjadi secara alamiah. Minimal Anda mengalami kondisi hypnosis 2 kali sehari, yaitu pada saat menjelang tidur dan bangun tidur. Dan karena hypnosis tidak mengandung sihir, maka hypnosis tidak bertentangan dengan ajaran agama apapun dan budaya manapun.
Hipnosis merupakan fenomena alamiah yang dialami setiap manusia, dengan bantuan mesin EEG (electroencephalograph) kita dapat memantau gelombang otak seseorang dan melihat bagaimana perubahan tingkat kesadaran yang dimaksud dengan gelombang otaknya dalam kondisi hipnosis.
Hipnotis adalah ilmu pengetahuan ilmiah walaupun terlihat misterius bagi orang yang belum mengenalnya. Seorang ahli hipnotis tidak memakai kekuatan supranatural, gaib, mistik, atau bantuan makhluk halus. hipnotis menggunakan sugesti atau pengaruh kata-kata yang disampaikan dengan teknik-teknik tertentu. Satu-satunya kekuatan dalam hipnotis adalah komunikasi.Seorang ahli hipnotis hanya bisa menghipnotis seseoarang jika orang tersebut memahami bahasa yang digunakan sang ahli hipno tersebut.Jadi Seorang ahli hipnotis tidak bisa menghipnotis orang Inggris dengan Bahasa Indonesia, kecuali orang Inggris itu paham Bahasa Indonesia.
Ternyata masyarakat umum salah mengartikan Hipnosis dengan terbiasa menyebut Hipnotis
BalasHapusHIPNOTIS SURABAYA